Allah ﷻ berfirman
مَّثَلُ ٱلَّذِینَ یُنفِقُونَ أَمۡوَ ٰلَهُمۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتۡ سَبۡعَ سَنَابِلَ فِی كُلِّ سُنۢبُلَةࣲ مِّا۟ئَةُ حَبَّةࣲۗ وَٱللَّهُ یُضَـٰعِفُ لِمَن یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ وَ ٰسِعٌ عَلِیمٌ
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir biji yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir memiliki seratus biji lagi. Dan Allah melipat gandakan pahalanya bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui”
(QS Al-Baqarah : 261)
Dari ayat ini Allah ﷻ menyampaikan bahwa begitu besar keutamaan berinfaq di jalan Allah.
Infaq yang kita salurkan akan Allah ﷻ lipat gandakan minimal 700x lipat dan bila amalan ini merupakan amal jariyah maka akan terus mengalir selama hidup kita bahkan setelah kita mati
Sebagaimana firman-Nya ﷻ dalam Surat Al Baqarah diatas
وَٱللَّهُ یُضَـٰعِفُ لِمَن یَشَاۤءُۚ وَٱللَّهُ وَ ٰسِعٌ عَلِیمٌ
“….Dan Allah melipat gandakan pahalanya bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui”
Dalam Hadits Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata , bahwa Rasulullah ﷺ bersabda
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثَةٍ : إِلا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika manusia mati, maka putuslah amalanya kecuali tiga hal: sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya darinya atau anak shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.”
(HR. Muslim no. 1631)
Karena itu hendaklah kita memperbanyak infaq sedekah kita, baik ketika kita sedang berkecukupan maupun sedang kesulitan , memberikannya secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi dan pada waktu siang atau malam hari
Ketahuilah bahwa mereka orang-orang yang gemar berinfaq adalah orang-orang yang tidak akan merasakan rasa takut atau bersedih hati pada hari kiamat nanti
Sebagaimana Firman Nya ﷻ
ٱلَّذِینَ یُنفِقُونَ فِی ٱلسَّرَّاۤءِ وَٱلضَّرَّاۤءِ وَٱلۡكَـٰظِمِینَ ٱلۡغَیۡظَ وَٱلۡعَافِینَ عَنِ ٱلنَّاسِۗ وَٱللَّهُ یُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِینَ
“(Yaitu) orang yang berinfaq, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan”
(QS Ali Imran : 134)
Juga dalam Firman Nya ﷻ
ٱلَّذِینَ یُنفِقُونَ أَمۡوَ ٰلَهُم بِٱلَّیۡلِ وَٱلنَّهَارِ سِرࣰّا وَعَلَانِیَةࣰ فَلَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَیۡهِمۡ وَلَا هُمۡ یَحۡزَنُونَ
“Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati”
(QS Al-Baqarah : 274)
 
				
 
 