Daftar Isi
Penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah) saat ini menempati posisi teratas masalah kesehatan baik di dalam dan luar negeri. Dengan makin banyaknya jumlah penderita maka kasus pun makin bervariasi, mulai dari kasus sederhana hingga kompleks. Penanganannya pun mulai dari pemberian obat-obatan minum kemudian tindakan intervensi tanpa operasi seperti kateterisasi jantung hingga tindakan operasi yang kompleks yaitu operasi bedah jantung terbuka
Perhatian : Artikel ini bersifat informasi dan edukasi, bukan artikel ilmiah atau untuk rujukan akademis
Mengenal operasi jantung terbuka
Operasi jantung terbuka adalah prosedur bedah mayor dalam bidang Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular yang dilakukan untuk menangani masalah pada jantung yang tidak bisa ditangani oleh pemberian obat-obatan atau intervensi non bedah seperti pasang ring atau baloon untuk melebarkan pembuluh darah koroner
Disebut “terbuka” karena selama operasi, dada pasien dibuka untuk memberikan akses langsung ke jantung sehingga dokter spesialis Bedah TKV dapat melakukan prosedur operasi untuk memperbaiki kelainan jantung tersebut langsung pada organ jantung sesuai dengan diagnosis yang ditegakkan sebelumnya
Yang menjadi spesial dari operasi jantung terbuka ini adalah penggunaan mesin Jantung Paru (HLM) yaitu mesin untuk menggantikan fungsi jantung paru selama proses operasi berlangsung sehingga dokter bedah dapat melakukan prosedur operasi pada jantung dalam kondisi jantung tidak berdenyut
Persiapan Pra Operasi
Operasi Jantung merupakan operasi bedah yang memiliki resiko tinggi, sehingga diperlukan persiapan yang matang sebelum dilakukan operasi. Salah satu persiapan operasi yang paling penting adalah penentuan diagnosis.
Diagnosis pra operasi memegang peranan sangat penting dalam proses operasi jantung, karena prosedur operasi jantung adalah prosedur yang tergantung sekali dengan durasi waktu lamanya operasi. Makin lama durasi waktu operasinya, makin tinggi resiko komplikasi yang akan dialami pasien, sehingga diagnosis harus selengkap dan seakurasi mungkin. Sehingga proses operasi bisa efisien dan efektif. Beberapa persiapan yang diperlukan pra operasi :
Pemeriksaan Diagnostik Rutin
Untuk menunjang keakurasian diagnosis selain pemeriksaan fisik pasien, diperlukan juga beberapa pemeriksaan antara lain ekg, Ekokardiografi dada, Ekokardiografi esofagus, kateterisasi jantung. Ini adalah pemeriksaan minimal yang harus ada
Pemeriksaan Status Infeksi
Kondisi pasien pra operasi harus seoptimal mungkin, salah satu yang dilakukan adalah memastikan bahwa pasien tidak berada dalam kondisi infeksi. Pemeriksaan rutin yang dilakukan antara lain adalah cek laboratorium darah, kondisi gigi dan telinga
Diskusi Bersama Tim (Konferensi Bedah Jantung)
Setelah persiapan pra operasi sudah lengkap, maka sebelum maju ke meja operasi, maka dilakukan diskusi bersama antara semua anggota Tim Operasi Jantung minimal terdiri dari Dokter BTKV, Tim Anestesi Kardiovaskular, perfusi, dokter spesialis jantung, dokter spesialis anak, Tim ICU
Dalam diskusi ini akan diputuskan diagnosis pasti dan tindakan operasi jantung yang tepat untuk pasien. Sehingga ketika pasien menjalani operasi, prosedur dapat dilakukan secara efisien dan efektif sesuai hasil diskusi Tim
Apa saja ruang lingkup bedah jantung ?
pembedahan jantung dapat dilakukan baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Berikut sekilas kasus yang dilakukan pembedahan jantung
Pembedahan jantung pada anak-anak
umumnya disebabkan kelainan bawaan yang didapat sejak lahir , diantara kasus yang paling sering seperti
- ASD, VSD, PDA : masyarakat awam sering menyebutnya “jantung bocor”. Kasus ini terjadi karena adanya septal defect yaitu ada lubang pada sekat penghubung antar rongga didalam jantung yang normal nya sekat itu sudah menutup saat masih dalam kandungan atau sesaat setelah lahir. Pada kasus kebocoran ini dapat dilakukan dengan tindakan intervensi (tanpa operasi terbuka) atau melalui operasi Bedah jantung terbuka tergantung pada karakteristik kasusnya. Bila dilakukan penutupan secara bedah, maka defek (lubang) sekat jantung akan ditutup menggunakan selaput jantung atau selaput buatan sintetis
- Kasus perubahan struktur anatomi normal seperti Tetralogy of Fallot, penyempitan pembuluh darah paru (pulmonary atresia) , perubahan jalur pembuluh darah besar (TGA) dan masih banyak lainnya. Sebagian kasus ini sering dijumpai pasien wajahnya “membiru”. Pada jenis kasus ini bisa dikatakan mutlak membutuhkan tindakan pembedahan, mulai dari pembedahan yang sifatnya paliatif yaitu hanya bersifat meningkatkan kualitas dan harapan hidup tetapi tidak mengubah struktur anatomi jantung nya atau sampai prosedur koreksi lengkap yaitu melakukan tindakan operasi untuk mengembalikan bentuk dan fungsi anatomi jantung mendekati normal
Pembedahan jantung dewasa
Kasus operasi bedah jantung dewasa yang sering dilakukan sebagian besar dikarenakan adanya faktor penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes dan infeksi , walaupun sebagian kasus jantung bawaan juga dilakukan pada orang dewasa. Prosedur bedah jantung pada orang dewasa yang sering dilakukan diantaranya :
- Operasi CABG atau operasi bypass jantung. Prosedur ini dilakukan pada pasien yang mengalami sumbatan jantung koroner yang tidak dapat dilakukan pemasangan ring jantung. Prinsip operasi ini adalah membuat jalur pembuluh darah baru yang melewati sumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah jantung aslinya yaitu arteri koroner. Pembuluh darah yang digunakan diambil dari pembuluh darah bagian tubuh lainnya seperti di tangan, kaki atau dada. Operasi CABG merupakan operasi bedah jantung yang paling sering dilakukan seiring dengan meningkatnya kasus penyakit jantung koroner
- Operasi penggantian atau perbaikan katup jantung. Di dalam organ jantung terdapat beberapa jenis katup yang mengatur sirkulasi darah dalam rongga jantung (mitral, aorta, tricuspid, pulmonal). Ketika katup-katup ini rusak, maka akan mengganggu sistem pompa aliran darah sehingga mempengaruhi fungsi jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini mengharuskan dilakukan tindakan operasi dengan cara memperbaiki katup jantung itu tanpa mengganti katup aslinya atau bila tidak bisa diperbaiki, maka harus diganti dengan katup jantung buatan yang berasal dari logam atau hewan sapi tergantung karakteristik pasien dan katupnya
Masih banyak kelainan lain yang memerlukan operasi bedah jantung seperti tumor jantung, operasi pembuluh darah besar, gangguan irama hingga kasus trauma
Prosedur tindakan operasi jantung
Bagaimana prosedur operasi jantung itu dilakukan? Berikut sedikit informasi tentang prosedur operasi bedah jantung terbuka
- Pasien akan di bius total selama prosedur operasi berlangsung
- Kemudian dilakukan sayatan kulit hingga otot di depan tulang dada dengan panjang 10-20 cm. Pada beberapa kasus, sayatan ini bisa sangat kecil (minimal invasif)
- Tulang dada (sternum) akan dibuka lebar dengan peralatan bedah untuk mencapai area operasi yaitu organ jantung itu
- Tahap selanjutnya adalah pemasangan Mesin Jantung Paru yang merupakan prosedur yang sangat penting dalam rangkaian seluruh operasi jantung. Dalam operasi ini fungsi jantung dan paru pasien akan dihentikan untuk sementara waktu, yang artinya jantung pasien akan berhenti berdetak dan paru tidak mengembang selama operasi berlangsung. Untuk itu dibutuhkan bantuan Mesin Jantung dan Paru (HLM).
- Fungsi mesin ini adalah untuk menggantikan fungsi jantung dan paru pasien selama proses operasi berlangsung. Artinya dengan bantuan mesin ini, pasien masih tetap hidup walaupun jantung dan parunya berhenti.
- Setelah itu dilakukan prosedur utama operasi sesuai penjelasan pada poin sebelumnya
- Setelah prosedur utama selesai akan dilanjutkan prosedur penyapihan atau pengembalian fungsi jantung dan paru yang berhenti selama operasi dengan dilakukan pengalihan fungsi dari Mesin Jantung Paru ke fungsi tubuh pasien sendiri.
- Tulang dada akan di tutup dengan kawat, kulit dan otot pasien akan ditutup dengan jahitan dan akan dipasang selang dada selama beberapa hari di dada untuk mengalirkan darah atau cairan sisa operasi .
- Setelah operasi pasien akan dipindah ke ICU untuk perawatan paska pembedahan
Pemulihan Paska Operasi
Pemulihan paska operasi dimulai dari ICU bedah jantung. Perawatan paska operasi di ICU merupakan fase yang sangat krusial dalam keberhasilan prosedur operasi jantung. Karena dengan kondisi jantung yang “baru” diperbaiki memerlukan proses adaptasi, sehingga perlu dipantau dengan sangat ketat oleh kerjasama tim operasi yaitu dokter bedah, anestesi, intensivist, perawat dan semua tim medis yang terlibat
Bila kondisi pasien sudah pulih dan kondisi jantung dapat beradaptasi dengan baik, yang ditandai oleh mampunya pasien lepas dari mesin ventilator, topangan obat-obatan jantung yang minimal dan kondisi perdarahan yang minimal serta indikator-indikator lainnya, maka pasien akan dipindahkan ke ruang perawatan berikut nya hingga pulang. Umumnya rata-rata masa rawat inap untuk operasi hingga pulang 1-2 minggu
Pemulihan secara menyeluruh membutuhkan waktu beberapa bulan. Paska operasi pasien tetap harus menjalani terapi lanjutan seperti rehabilitasi medik, kontrol luka operasi serta kontrol penyakit penyertanya
Risiko dan Komplikasi
Prosedur Bedah Jantung merupakan tindakan yang kompleks dan berisiko tinggi karena prosedur operasi dilakukan di area organ vital manusia yang berisiko mencederai organ dalam (Jantung, Paru, Syaraf, Pembuluh darah besar). Risiko dan komplikasi muncul juga terutama dari efek penggunaan Mesin Jantung dan Paru selama proses operasi berlangsung.
Adanya penyulit (hipertensi, diabetes, stroke, penyakit autoimun, gagal ginjal, gagal jantung, hipertensi paru..dll) memperbesar kemungkinan terjadinya risiko dan komplikasi lanjutan.
Terhadap risiko dan komplikasi yang muncul akan dilakukan tindakan lanjutan yang dianggap perlu serta penanganan khusus dengan bidang spesialis lainnya bila dibutuhkan. Sehingga pasien perlu memahami segala kemungkinan yang dapat timbul dari prosedur operasi jantung terbuka
Risiko dan Komplikasi yang umum terjadi (lebih dari 5%) diantaranya :
- Perdarahan pada rongga dada dengan derajat ringan hingga berat yang membutuhkan transfusi darah atau operasi ulang
- Gangguan gerak , rasa kurang nyaman didada atau Nyeri dada yang sifatnya sementara (3 bulan) atau permanen (lebih dari 3 bulan) yang membutuhkan fisioterapi dan atau konsultasi lebih lanjut disertai pengobatan jangka panjang
- Infeksi atau gangguan pada luka operasi yang membutuhkan perawatan luka rutin bahkan penjahitan luka ulang di kamar operasi
- sesak napas yang umumnya terjadi akibat menahan batuk karena nyeri operasi sehingga dahak tidak dapat dikeluarkan.
- Paru tidak mengembang sempurna
Risiko dan komplikasi yang jarang terjadi (1-5%) diantaranya:
- Gangguan irama jantung berat
- Kerusakan pada organ tubuh lainnya seperti stroke, limb iskemik (gangguan pembuluh darah kaki), gagal ginjal, lung injury (kerusakan paru)
- Infeksi berat pada rongga dada (Mediastinitis)
- Keluar cairan yang bersifat permanen dari dalam dada
- Gagal napas sehingga tidak bisa lepas dari alat bantu napas di ICU (Ventilator)
- Perdarahan hebat, Emboli paru, Infeksi paru hingga sepsis (infeksi berat yang menyebar ke seluruh organ)
- Jantung tidak mampu berdenyut secara normal hingga terjadi henti jantung paska dilakukan operasi akibat disfungsi otot jantung sebagai efek penghentian jantung selama operasi atau efek penggunaan Mesin Jantung Paru
Semua hal yang disebutkan diatas dapat menimbulkan kematian baik diatas meja operasi atau dalam perawatan paska operasi. Dan membutuhkan penanganan atau tindakan khusus tersendiri yang akan dijelaskan secara terpisah
Demikian sedikit informasi edukasi mengenai operasi jantung terbuka
Tapi yang paling penting dari semua itu adalah :
Firman Allah Ta’ala
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku”
(QS Asy-Syu’ara : 80)
Ditulis oleh SpBTKV – Kota Solo
Baca juga : Apa itu BTKV ?